Artikel yang Berkaitan :

Friday, April 9, 2010

Prabowo Pengawal Ideologi Bung Karno Nan Misterius

Denpasar - Muhammad Prananda Prabowo, itulah nama lengkap dari anak kedua Megawati Soekarnoputri dari suami pertama, Lettu Penerbang Surindro Suprijarso. Mega memiliki 2 anak saat menikah dengan Surindro. Anak pertama pasangan yang dijodohkan Soekarno ini adalah Mohamad Rizki Pratama.

Sosok Nanan, sapaan akrab Prananda, memang tiba-tiba muncul menjelang pelaksanaan kongres III PDIP di Bali. Nama itu muncul karena para loyalis Megawati gerah dengan adanya isu sejumlah elit PDIP ingin membawa partai yang selama ini bersikap oposisi menjadi koalisi.

Nama Nanan muncul karena keturunan Mega yang digadang-gadang akan menjadi penerus tahta di PDIP, Puan Maharani, dianggap tidak lagi satu visi dengan Mega soal pilihan mempertahankan sikap oposisi PDIP. Karena itulah, Nanan yang selama ini sibuk dengan aktivitas mendampingi ibunya dan bergelut dengan buku-buku Bung Karno lalu dianggap sebagai solusi atas alternatif penerus Mega selain Puan.


"Sebenarnya Mas Nanan itu masih tidak mau muncul dan dimunculkan. Karena memang beliau tidak ingin muncul di publik, lebih ingin banyak bekerja untuk mengawal gagasan-gagasan besar kakeknya, Bung Karno," papar sumber detikcom yang tidak mau disebutkan namanya di arena Kongres III PDIP di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Selasa (6/4/2010).

Nanan, pemuda kelahiran 1971, yang mendapat sokongan dari para aktivis muda PDIP ini memang tidak bisa mengelak saat namanya dimunculkan beberapa kader PDIP ke media. Namun, sikap low profile-nya membuat dia tak bergeming saat beberapa media ingin mewawancarainya.

Bahkan saat detikcom mencoba membuat janji untuk wawancara khusus, sosok cool
yang memiliki 2 anak ini masih belum merestuinya.

Baru pada saat jumpa pers menjelang pembukaan kongres, Nanan bersama Ibunya Megawati dan bapak tirinya Taufiq Kiemas serta adik tirinya Puan Maharani muncul untuk pertama kalinya di depan publik. Sayangnya Nanan masih menunjukkan jiwa low profile-nya dengan tidak berucap sepatah kata pun dalam acara itu. Berbeda dengan Puan yang berbicara banyak karena memang sebagai ketua panitia, Puan harus melaporkan semua kesiapan Kongres.

Para pemburu berita pun tak habis akal. Seusai acara jumpa pers, Nanan pun
menjadi incaran untuk doorstop. Namun, lagi-lagi media belum bisa mendapatkan peryataan yang gamblang dengan semua isu yang beredar soal dirinya dan harapan kader PDIP kepadanya. Nanan hanya membalas dengan jawaban diplomatis saat dicecar soal dirinya akan menjadi penerus Mega.

"Itu semua tergantung hasil kongres. Seperti kata Bu Mega, nanti kongres yang akan menentukan," jawab Prananda saat diberondong pertanyaan soal rencananya
menempati posisi strategis di kepengurusan DPP PDIP.

Kader muda PDIP Ganjar Pranowo membenarkan jika sosok Nanan memang dikenal pendiam dan cerdas. Selain itu, Ganjar menilai ada beberapa kemiripan antara Nanan dengan ibunya Megawati. Khususnya terkait sikap low profile-nya yang tidak banyak bicara jika memang tidak dibutuhkan.

"Beliau itu kalau berkomunikasi sangat low profile. Tapi sikapnya itu tidak membuat kecerdasan dan kemampuannya memimpin hilang. Yang pasti memang beliau dekat
dengan Bu mega," kata Ganjar di sela-sela acara Kongres PDIP, Selasa (6/4/2010).

Bahkan, Ganjar memiliki cerita khusus soal tanggapan Nanan tentang beberapa
sikap PDIP di DPR. Tanpa terasa menggurui, Nanan memprotes sikap yang dinilainya tidak sesuai dengan ajaran Bung Karno dengan bahasa bertanya.

"Kalau mengomentari sikap Fraksi PDIP soal sesuatu yang dianggapnya tidak sesuai dengan ajaran Bung Karno, Mas Nanan tidak dengan menggurui, dengan mengatakan, ini salah, harusnya begini dan begitu. Mas Nanan hanya bilang, 'Memang begitu ya mas, bukannya dulu Bung Karno  begini sikapnya', begitu cara beliau," terangnya sambil menirukan Nanan.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh kader muda PDIP Cepi Budi Mulyawan. Menurutnya, PDIP ke depan harus dipimpin oleh sosok seperti Prananda Prabowo. Alasannya, selain masih trah Soekarno, Nanan dinilai cukup bisa mengawal ideologi PDIP karena mampu menjaga konsistensinya dalam bersikap menghadapi perubahan politik yang dinamis.

"Beliau juga pintar dan cerdas. Hampir semua gagasan besar Bung Karno beliau paham dan menguasai. Hanya saja memang beliau tidak pernah tampil di media karena tidak mau dimunculkan," terangnya beberapa waktu lalu.

Dalam kancah politik nasional, memang sosok Nanan tidak banyak dikenal. Sebab, selama ini dia lebih banyak berada di belakang layar. Sumber detikcom menjelaskan, selama pilpres kemarin Nanan memang menjadi salah satu anggota tim pemenangan pasangan Mega-Prabowo. Namun, selain menjadi tim sukses itu, dia lebih banyak menemani Mega saat ibunya menghadapi tekanan politik di internal PDIP maupun eksternal partai.

"Beliau selama ini lebih banyak menemani Bu Megawati yang memang ibunya. Bahkan
beliau rela menyupiri Bu Mega saat Bu Mega membutuhkan obrolan serius atau curhat soal perjuangan dan masalah-masalah yang dihadapi," paparnya.

Dalam konteks gagasan, Nanan memang belum banyak dikenal di khalayak luas. Hanya beberapa kader muda PDIP saja yang tahu karena berkesempatan bergaul dengannya. Namun, bagi yang suka berselancar di dunia maya, publik bisa mengunjungi blognya yang beralamat di www.gentasuararevolusi.com.

Dalam tampilan depan blog yang banyak bicara soal kakeknya, Soekarno itu, Nanan menuliskan pesan dan jargon Bung Karno soal ciri-ciri kader revolusioner. 'Salah satu ciri orang yang betul-betul revolusioner ialah satunya kata dengan perbuatan, satunya mulut dengan tindakan'.

Dalam blog tersebut, pengunjung akan diberikan artikel dan foto-foto soal Soekarno dengan segala variasinya dari karya Nanan. Namun jangan harap pengunjung bisa membuka rubrik  biografi. Karena pasti tidak bisa dibuka. Padahal rubrik-rublik lainnya dengan mudah diakses.

Memang Prananda saat ini masih misterius, namun tak lama lagi kita akan bisa menyaksikan sepak-terjangnya. Khususnya jika memang sang mama, Megawati, benar-benar mengkadernya dengan memberikan tempat strategis di DPP PDIP Periode 2010-2015.

sumber : Detik.com (april 2010)



Related posts :


0 komentar:


Post a Comment

 

Followers