Artikel yang Berkaitan :

Friday, April 30, 2010

Jalan Raya Porong Masih Bahaya

Jalan raya di daerah Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo, dinyatakan berbahaya karena ada semburan gas di beberapa tempat. Gas itu mudah terbakar berada persis di dekat tugu kuning, tepi jalan raya Porong-Gempol sebelah timur.

’’Sekarang di kawasan itu kami pasang garis pembatas. Artinya, kondisi di sekitar kawasan itu berbahaya,’’ tegas Deputi Bidang Operasional Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), M Soffian Hadi, Selasa 13 April 2010.

Aspal permukaan jalan di depan tugu kuning, tepi jalan raya Siring-Jatirejo, sejak Minggu, menggelembung akibat desakan gas. Senin kempis lagi. Pagi tadi juga masih rata dengan aspal.

Garis pembatas hanya dipasang di sekeliling bubble depan tugu kuning. Tapi semburan kecil-kecil di tengah jalan dibiarkan. Tapi di sekitarnya dipasang pula papan peringatan agar tidak membuang puntung rokok sembarangan. Karena di sepanjang tepi jalan raya Siring-Jatirejo, bubble kecil-kecil yang bermunculan rawan terbakar.

Setidaknya ada 55 titik bubble di tepi jalan sisi sebelah
timur. Dan 7 titik bubble di tepi jalan sebelah barat. Dikhawatirkan puntung rokok yang masih menyala, yang dibuang di sekitar lokasi, dapat menyulut kobaran api.

Soffian mengatakan, kondisi di sekitar Siring, untuk sementara mulai kembali normal sejak kemarin siang. “Kadar LEL (Low Explosive Limit) di sekitar Siring memang sudah berkurang. Tapi kami belum menurunkan statusnya,” kata Soffian.

Meski demikian, Soffian mengungkapkan bahwa dia belum tahu persis bagaimana sebenarnya kondisi bawah permukaan di kawasan terdampak lumpur Sidoarjo, saat ini. Dia hanya mengatakan bahwa secara global telah terjadi peningkatan intensitas pergerakan masa dari bawah permukaan ke permukaan tanah.

Hal itu ditandai dengan munculnya pusat semburan baru, sekitar 250 meter sebelah selatan kawah utama, sekitar 10-11 Apeil lalu, serta menggelembungnya aspal permukaan jalan di depan tugu kuning. Sampai pagi tadi, pusat semburan baru yang muncul di tengah kolam lumpur itu, terlihat masih belum menurun intensitasnya.

”Untuk bisa tahu persis kondisi bawah permukaan kita harus menunggu hasil pantauan GPR (Ground Penetrating Radar). Untuk sementara, yang dapat kami lakukan cuma melokalisir bubble-bubble baru yang bermunculan di tepi jalan raya Siring-Jatirejo itu,” ujar Soffian.

Menurut dia, gas yang menyembur di permukaan tanah diduga berada di atas deposit gas yang cukup besar. Sebab, di dekat gerbang tol Siring tedapat sumur Wunut, lokasi penambangan gas milik Lapindo.

Titik munculnya bubble tersebut, berada satu garis dengan  rumah Okky Andriyanto Jl. Beringin tempat munculnya bubble besar beberapa waktu silam. "Diperkirakan, sekitar 1.000-2.000 meter di bawah permukaan tanah di kawasan ini ada deposit gas yang cukup besar," jelas Soffian.

Semburan baru di kawah kondisinya sangat mirip dengan kondisi awal kawah utama. Selain mengeluarkan asap putih, juga muncul semburan-semburan lumpur yang bergolak.
Menurut petugas dari BPLS, pusat semburan itu diperkirakan muncul antara 10-11 April lalu. Tapi baru diketahui Minggu lalu.

"Lokasi titik semburan baru itu, kira-kira 250 meter sebelah utara titik 25, titik yang dikunjungi Presiden SBY beberapa waktu lalu. Kalau dari kawah utama, kira-kira 250 meter sebelah selatannya," kata Soffian.

Meski demikian, Soffian menegaskan bahwa dia belum dapat mengetahui dengan persis, tanda-tanda apa yang ditunjukkan dengan munculnya bubble dan pusat semburan baru itu. Sejauh ini langkah-langkah yang ditempuh BPLS adalah melokalisasi bubble yang muncul tersebut dengan memasang police line.

Ada dua titik lokasi bubble yang di-police line. Yang pertama, di sebelah timur jalan arteri Porong-Gempol, mulai dari tugu kuning ke utara sampai di seberang Jl Flamboyan. Kemudian di sebelah barat jalan arteri, yakni di depan dealer Yamaha, Pangestu Utomo.

"Karena kawasan ini rawan kebakaran, maka siapapun yang lewat di sini dilarang menyalakan api. Wisata lumpur juga saya stop untuk sementara waktu. Tapi kita harus tetap optimis, status bahaya semacam ini tidak dalam jangka waktu lama," tegas Soffian.

sumber :http://jatim.vivanews.com 1 mei 2010



Related posts :


0 komentar:


Post a Comment

 

Followers